Romo
Larry Lazarus, O.F.M. bangkit dari mati pekan ini. Imam Polandia itu
secara resmi dinyatakan meninggal selama tiga menit. Ia menjadi
sukarelawan dalam operasi cangkok usus buntu yang pertama kali di dunia -
dengan ikhlas menyerahkan usus buntunya kepada seorang anak kecil yang
dilahirkan tanpa usus buntu.
“Tiba-tiba
saya mendapati diri saya melayang-layang di atas meja operasi
memandangi tubuh ragawi saya sendiri,” ceritera Rm Lazarus. “Kemudian,
saya menelusuri suatu lorong panjang menuju suatu sinar yang amat
terang. Lalu saya terjatuh dan mendapatkan diri saya berada di neraka.”
KUNJUNGAN KE NERAKA
Setan
menyambut saya. Saya tahu bahwa dia adalah setan karena pakaian
dalamnya berwarna merah dan bara api memancar dari kepalanya. Ketika
saya mendekat, tahulah saya bahwa nyala api yang memancar itu sebenarnya
hanyalah rambut palsu yang kasar buatannya. Ya, setan sungguh memakai
rambut palsu!
Setan
mencengkeram leher saya. Ia merenggangkan leher saya hingga panjangnya
mencapai 6 kaki (kira-kira 2 meter). Saya merasa seperti telah menjadi
seekor jerapah. Setan membuka pintu gerbang neraka dan mendorong saya
masuk. Saya terperanjat mendapati bahwa neraka ternyata tidak seperti
yang saya bayangkan sebelumnya.
Tidak
ada bara ataupun api. Neraka adalah suatu ruangan yang amat luas dengan
meja makan besar penuh dengan berbagai macam hidangan yang
berlimpah-ruah banyaknya. Namun demikian, semua orang yang berada di
sana tampak kurus dan kelaparan. Saya tahu mengapa. Mereka semua
mempunyai leher yang panjang, seperti leher saya. Mereka tidak dapat
mengulurkan tangan mereka ke mulut mereka. Beberapa di antara mereka
berusaha melemparkan makanan itu ke dalam mulutnya, tetapi makanan itu
tidak dapat ditangkapnya. Meskipun tersedia makanan berlimpah-ruah,
tidak seorang pun dapat makan!
Saya
telah mengucapkan kaul kemiskinan di bumi, jadi saya tahu seperti apa
rasanya lapar itu. Tetapi, neraka ini akan amat sangat mengerikan. Saya
akan tergoda oleh makanan-makanan enak ini untuk selama-lamanya dan
tidak dapat menikmati sedikit pun darinya.
Tiba-tiba
sebuah lonceng berbunyi dan seorang setan kecil datang berlari-lari. Ia
kelihatan sedih dan membisikkan sesuatu kepada setan. Setan menyeringai
dengan cara yang menyebalkan. “Kamu harus pergi dari sini,” gerutunya.
“Telah terjadi kesalahan administrasi, Romo. Seharusnya anda ditempatkan
di surga.”
KUNJUNGAN KE SURGA
Dapat
kalian bayangkan betapa leganya hati saya dapat pergi dari neraka.
Setan kecil membawa saya ke sebuah lift dan saya meluncur ke tingkat
triliun. Pintu lift terbuka dan Abraham menyambut saya. Ia membuka pintu
gerbang surga dan mempersilakan saya masuk. Lagi-lagi saya terperanjat
karena ternyata surga sama seperti neraka. Ruangannya sama luasnya. Meja
makannya juga sama besarnya dengan berbagai macam hidangan berlimpah di
atasnya. Dan yang paling mengerikan, semua orang di surga juga
mempunyai leher yang panjangnya 2 meter!
Ketika
saya semakin dekat, barulah saya menyadari perbedaannya. Semua orang di
surga dalam keadaan berbahagia dan sehat. Kalian tahu, setiap orang
makan secara bergantian. Separuh dari mereka berdiri di atas kursi dan
menyuapkan makanan kepada yang lain. Kemudian mereka duduk dan mereka
yang sudah makan ganti menyuapi mereka. Itulah perbedaan besar antara
surga dan neraka: saling berbagi!
(cerita diilhami dari Lukas 16: 19-31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar